Rabu, 07 Mei 2014
On 03.48 by Iyan Sofi Ansori in Tugas Soft Skill Mata Kuliah Hukum Perburuhan No comments
PROPOSAL
PROYEK TUGAS AKHIR
PERANCANGAN
DAN PEMBUATAN SISTEM SORTIR BARANG PADA BAN BERJALAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535
MENGGUNAKAN PHOTODIODA
Disusun
Oleh :
Agustinus Risanta (40111398)
Iyan Sofi Ansori (43111766)
Martin Cipta Yogi Manurung (48111992)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DIREKTORAT
PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM
STUDI TEKNIK KOMPUTER
2014
Abstraksi
Agustinus Risanta.
40111398, Iyan Sofi Ansori. 43111766, Martin Cipta Yogi Manurung. 48111992.
PERANCANGAN DAN
PEMBUATAN SISTEM SORTIR BARANG PADA BAN BERJALAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535
MENGGUNAKAN PHOTODIODA.
Penulisan Ilmiah.
Teknik Komputer. Direktorat Program Diploma Tiga Teknologi Informasi.
Universitas Gunadarma. 2014.
Kata Kunci :
Mikrokontroler, Ban Berjalan, Atmega 8535, Photodioda.
System
seleksi barang menggunakan Belt Conveyor (ban berjalan)berbasis mikrokontroler
merupakan alat seleksi sekaligus pemindah
barang biasanya digunakan dalam sebuah pabrikasi. Penggunaan belt
conveyor dapat menghemat biaya produksi yang tinggi serta meningkatkan laju
produksi dengan kecepatan yang signifikan dan stabil.Sensor-sensor digunakan sebagai
alat untuk menyeleksi dimensi barang. Actuator untuk memindahkan barang yang
telah ditandai (dipilih) menggunakan sensor dengan cara mendorong barang dari
belt conveyor ke kotak. Alat ini
menggunakan dua buah motor dc. Satu buah motor DC digunakan untuk
menggerakkan belt conveyor. Belt ini
digunakan sebagai pembawa barang. Pada jalur
conveyor diletakkan dua pasang sensor photodioda dan laser. Sensor ini digunakan
untuk mengidentifikasi dimensi objek/barang yang akan disortir. Setelah
melewati sensor, jika ada barang yang terseleksi untuk masuk ke kotak diberikan
waktu tunda (delay) kepada pendorong beroperasi (mendorong atau tidak barang
yang lewat didepannya). Pendorong menggunakan actuator berupa motor. Motor ini
akan aktif atau tidak berdasarkan instruksi dari mikrokontroler. Input dari
mikrokontroler yang berupa sensor photodioda, digunakan untuk mendeteksi
dimensi barang. Pendeteksian barang dilakukan dengan mengatur jarak antar
sensor.
(Daftar
Pustaka 2013)
A. LATAR BELAKANG
Ban
berjalan merupakan alat seleksi sekaligus
pemindah barang yang banyak
digunakan sebagian industri di Indonesia. Mulai dari industri menengah ke atas
menggunakan ban berjalan sebagai alat transportasi berbagai material dalam
ruang lingkup industri. Material yang diangkut mulai dari bahan baku hingga
hasil produksi , termasuk memindahkan antar workstation.
Dengan menggunakan ban berjalan, perusahaan mampu menghemat biaya
produksi,serta meningkatkan hasil produksi secara signifikan.
Dari latar belakang di atas, penulis
merancang suatu alat yang dapat mempermudah menyeleksi barang dengan
menggunakan mikrokontroler. Mikrokontroler yang akan digunakan adalah tipe
mikrokontroler 8535. Atas dasar tersebut, penulis mengambil judul Tugas Akhir
“PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM SORTIR BAN BERJALAN BERBASIS MIKROKONTROLLER
ATMega 8535 Menggunakan Photodioda”
B.
BATASAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah yang sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka
penulis akan membatasi hal-hal yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan
sistem sortir ban berjalan menggunakan photodioda, dimana sistem seleksi yang
digunakan kemudian dirangkai dengan dua motor DC, dua pasang sensor photodioda
dan laser.
Rangkaian
ini membutuhkan satu buah motor untuk mendorong barang yang tidak terseleksi.
Rangkaian ini juga menggunakan satu buah mikrokontroler Atmega8535 sebagai otak
yang mengatur kinerja alat dari sistem sortir yang menggunakan Photodioda.
C.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan sistem sortir menggunakan motor. Sistem sortir ini meliputi photodioda
dan laser yang mendeteksi dimensi barang.
Manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.
Meningkatkan hasil produksi barang .
2.
Menghemat biaya produksi.
3.
Menjadikan sistem sortir berbasis
mikrokontroller yang bekerja 24 jam
4.
Untuk memperluas dan mempermudah pengetahuan
terutama mengenai mikrokontroller dan sensor, khususnya dalam penggunaan alat
tersebut.
5.
Sebagai alat bantu untuk memindahkan
barang.
D. METODOLOGI PENELELITIAN
Untuk
dapat merealisasikan penelitian ini maka metode yang akan digunakan adalah
sebagai beriktu :
1. Mencari sumber informasi/literatur
Studi
kepustakaan yang mencakup literatur-literatur mengenai datasheet Atmega 8535,
sensor-sensor yang dibutuhkan.
2. Perancangan dan
pembuatan sistem sortir menggunakan sensor.
3. Perancangan
pembuatan sistem sortir dengan Atmega8535.
Tahap
ini meliputi pembuatan software dan hardware. Perancangan sistem minimum
mikrokontroler Atmega sebagai hardware yang dilakukan terlebih dahulu.
Selanjutnya, tahap pembuatan program pengiriman SMS menggunakan bahasa
pemrograman C. Setelah itu program akan didownload ke IC Atmega 8535
menggunakan software Code Vision AVR.
4. Pengujian
sistem sortir ban berjalan menggunakan photodioda sebelum instalasi.
5. Instalasi sistem
seleksi
Pada
tahap ini dilakuakan modifikasi sistem pada ban berjalan yaitu berupa
pemasangan motor DC, sensor photodioda, laser pointer dan belt .
6. Pengujian alat dan
analisa sistem seleksi setelah instalisasi.
Pengujian
program mikrokontroler, photodioda, bertujuan
untuk menyeleksi apakah sistem yang telah direalisasikan dapat bekerja sesuai
dengan spesifikasi perencanaan yang telah ditetapkan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Keseluruhan penulisan peneltian ini
akan dibagi menjadi lima bab bahasan dengan lampiran dan daftar istilah yang
diperlukan yaitu:
BAB I :
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang
latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, dan manfaat
penulisan.
BAB II :
DASAR TEORI
Bab ini menjelaskan
tentang teori dasar yang menunjang tugas akhir, seperti tentang Mikrokontroler
Atmega8535, photodioda, dan teori lainnya yang menunjang Tugas Akhir.
BAB III :
PERANCANGAN PENELITIAN
Bab ini berisi tentang
perancangan pembuatan alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan tugas
akhir.
BAB IV : HASIL
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
Bab ini berisi tentang
analisa dan hasil pengujian dari tiap-tiap blok diagram alat yang akan
dirancang mengenai kekurangan dan kelebihannya.
BAB V :
PENUTUP
Bab ini berisi
kesimpulan akhir dari hasil pengamatan dan saran dari penelelitian ini..
F.
KOMPONEN-KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
Komponen-komponen yang digunakan dalam proyek ini antara
lain adalah:
1.
Sistem Belt ban berjalan
2.
Mikrokontroler AVR ATMega 8535
3.
Dudukan untuk sensor
4.
Sensor Photodioda
5.
Laser Pointer
6.
Sistem Pendorong yang terdiri dari :
-
Motor
-
Plat dan dudukan pendorong
-
Sensor switch.
G.
CARA KERJA
Peralatan ini terhubung kepada sensor-sensor yang
dipasang di conveyor yang menyeleksi
dimensi barang. Actuator untuk memindahkan barang yang telah ditandai (dipilih)
menggunakan sensor dengan cara mendorong barang dari belt conveyor. Alat ini
menggunakan dua buah motor dc. Satu motor DC digunakan untuk menggerakkan belt conveyor. Belt ini digunakan sebagai
pembawa barang. Pada jalur conveyor
diletakkan dua pasang sensor photodioda dan laser. Sensor ini digunakan untuk
mengidentifikasi dimensi objek/barang yang akan disortir. Setelah melewati
sensor, jika ada barang yang terseleksi untuk masuk ke kotak diberikan waktu
tunda (delay) kepada pendorong beroperasi (mendorong atau tidak barang yang
lewat didepannya). Pendorong menggunakan actuator berupa motor. motor ini akan
aktif atau tidak berdasarkan instuksi dari mikrokontroler. Input dari
mikrokontroler yang berupa sensor photodioda, digunakan untuk mendeteksi
dimensi barang. Pendeteksian barang dilakukan dengan mengatur jarak antar
sensor.
H. KAJIAN PUSTAKA
1.
Mikrokontroller AVR ATMega 8535
Mikrokontroller
adalah pusat kerja dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor
sebagai otak komputer. Adapun nilai plus bagi mikrokontroller adalah
terdapatnya memori dan port input/output dalam suatu kemasan IC. Kemampuannya
yang programmable, fitur yang lengkap seperti ADC internal, EEPROM internal,
port I/O, komunikasi serial.
Mikrokontroler
AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode
16 bit dan sebagian besar instruksi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan
instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Hal ini terjadi karena kedua
jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR
berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri MCS51
berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx,
keluarga ATMega, dan AT86RFxx.
Pada
dasarnya, yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan
fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa
dikatakan sama.Piranti dapat diprogram secara in-system programming (ISP) dan
dapat diprogram berulang-ulang selama 10.000 kali baca/tulis didalam sistem.
a. Konfigurasi
Pin ATMega8535
Secara
fungsional konfgurasi ATMega8535 sebagai berikut;
1) VCC
merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2) GND
merupakan pin Ground.
3) Port A (PA0…PA7)
merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan catu ADC.
4) Port B
(PB0…PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
5) Port C
(PC0…PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,
Komparator analog, dan Timer Oscillator
6) Port D
(PD0…PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,yaitu komparator
analog, Interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7) RESET
merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller.
8) XTAL1
danXTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9) AVCC
merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10) AREF
merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
b. Arsitektur ATMega8535
ATMega8535
memilii bagian struktur bagian sebagai berikut :
1) Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A,
Port B, Port C, dan Port D.
2) ADC 10 bit sebanyak 8 saluran
3) Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan
perbandingan.
4) CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5) Watchdog Timer dengan osilator internal.
6) SRAM
sebesar 512 byte.
7) Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan
Read While Write.
8) Unit interupsi internal dan eksternal.
9) Port antarmuka SPI
10)
EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11)
Antarmuka komparator analog.
12)
Port USART untuk komunikasi serial
c.
Fitur-Fitur ATMega8535
1) Sistem
mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2) Kapabilitas
memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically Erasable
Programmable read Only Memory) sebesar 512 byte.
3) ADC
internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4) Portal
komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
5) Enam
pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
6) Berperformen
tinggi dan dengan konsumsi daya rendah (low power)
7) Fitur
Peripheral
Ø Dua Timer/Counter 8-bit dengan Separate
Prescaler (sumber clock yang dapat diatur) dan Mode pembanding
Ø Satu Timer/Counter 16-bit dengan Separate
Prescaler, Mode pembanding dan Capture Mode
Ø Real Time Counter dengan sumber osilator
terpisah
Ø Terdapat delapan saluran ADC dengan resolusi
sepuluh bit ADC
Ø Empat saluran Pulse Width Modulation (PWM)
Ø Terdapat Two Serial Interface
Ø Programmable serial USART
Ø Master/Serial SPI Serial Interface
Ø Programmable Watchdog Timer dengan On-Chip
Oscillator
Ø On-Chip Analog Comparator
8) I/O dan
kemasan
Ø 32 programmable saluran I/O
Ø 40 pin PDIP, 44 pin TQFP, 44 PIN PLCC dan 44
pin MLF
9) Tegangan
Kerja
Ø 2,7 – 5,5V untuk ATmega8535L
Ø 4,5 – 5,5V untuk ATmega8535
10) Kelas
Kecepatan
Ø 0 – 8 Mhz untuk ATmega8535L
Ø ·0 – 16 Mhz untuk ATmega8535
2.
Motor DC
Motor
listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda
kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar
70% beban listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan
medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut
stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian
yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan
magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap
setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari
arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai
positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah
dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling
sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara
kutub-kutub magnet permanen. Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan
melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua
ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo.
Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan
magnet.
3.
Photodioda
Photodioda
merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, sensor photodioda akan mengalami
perubahan resistansi pada saat menerima intensitas cahaya dan akan mengalirkan
arus listrik secara forward sebagaimana dioda pada umumnya. Sensor Photodioda
adalah salah satu jenis sensor yang peka terhadap cahaya (Photodetector). Jenis sensor peka cahaya lain yang sering digunakan
adalah phototransistor. Photdioda akan mengalirkan aru yang membentuk fungsi
linear terhadap intensitas cahaya yang dterima.
4.
Laser Pionter
Laser dihasilkan dari proses
relaksasi elektron. Pada saat proses ini maka sejumlah foton akan di lepaskan
berbeda sengan cahaya senter emisi pada laser terjadi dengan teratur sedangkan
pada lampu senter emisi terjadi secara acak. Pada laser emisi akan menghasilkan
cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. berbeda dengan lampu senter emisi
akan mengasilkan cahaya dengan banyak panjang gelombang. proses yang terjadi
adalah elektron pada keadaan ground state (pada pita valensi) mendapat energi
kemudian statusnya naik menuju pita konduksi ( keadaan eksitasi) kemudian
elektron tersebut kembali ke keadaan awal (ground state) diikuti dengan
beberapa foton yang terlepas. Kemudian agar energi yang dibawa cukup besar maka
dibutuhkan sebuah resonator resonator ini dapat berupa lensa atau cermin yang
sering digunakan adalah lensa dan cermin. ketika di dalam resonator maka
foton-foton tersebut akan saling memantul terhadap dinding resonator sehingga
cukup kuat untuk meninggalkan resonator tersebut. laser cukup kuat digunakan
sebagai alat pemotong misalnya adalah laser CO2 laser yang kuat adalah tingkat pelebaranya
rendah dan energi fotonya tinggi.
I. PERANCANGAN
1. Tujuan perancangan
Pada
tahap perancangan, harus ditentukan hal-hal apa saja yang mejadi pertimbangan
dalam membangun sebuah sistem. Perancangan sistem yang akan disusun tersebut akan
direlisasikan ke dalam subjek yang akan dirancang. Hal ini sangat penting untuk
memudahkan perancang pada tahap penyelesaian subjek tersebut. Sehingga hasil
yang diperoleh maksimal, tepat dan jelas. Adapun pelaksanaan dalam tugas akhir
ini, tujuan utama dari perancangan ialah memudahkan dalam pembuatan blok-blok
rangkaian yang saling menunjang operasi sistem secara optimal. Perancangan yang
berhubungan dengan pembuatan sistem keamanan berbasis mikrokontroller menggunakan
webcam dan sms ini dibagi atas dua tahap yaitu:
2. Rencana Rancangan
Pembuatan blok diagram
bagian transmitter sistem keamanan, bertujuan untuk mempermudah realisasi
sistem deskripsi sistem deskripsi sebagai basis security dan proteksi
komunikasi menggunakan mikrokontroler
AVR khususnya pada daerah kerja sistem transmitter.
a. Perancangan bagian Elektronik bagian
transmitter sistem keamanan
Pada
bagian ini semua tahap pekerjaan yang berhubungan dengan rangkaian transmitter,
diantaranya ialah
Ø
Menentukan komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik
transmitter.
Ø Merangkai dan uji coba rangkaian
transmitter.
Ø Menggabungkan rangkaian dari setiap
blok diagram di project board.
Ø Melakukan uji coba rangkaian sistem.
b. Perancangan bagian Mekanik.(miniatur) untuk
transmitter.
Pembuatan program;
1) Membuat
Program Bahasa C yang berbasiskan pada bahasa MCS-51 pada jendela list program.
2) Melakukan
Compile program. Hal ini bertujuan agar Mengkonversi list program yang dibuat
kedalam kode biner/hexadecimal
3) Mendownload
(Hasil Compile) ke IC mikrokontroller AVR seri ATMega8535
J. RENCANA PENGERJAAN
Adapun jadwal
pengerjaan untuk penyusunan Tugas Akhir ini disusun sebagai berikut :
No
|
Kegiatan
|
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
Juli
|
Agustus
|
1
|
Penyusunan
Proposal
|
||||||
2
|
Pengerjaan
Tugas Akhir
|
||||||
3
|
Seminar
Proposal
|
||||||
4
|
Penyusunan
Laporan Tugas Akhir
|
||||||
5
|
Sidang
Tugas Akhir
|
K. PENUTUP
Demikian proposal ini
dibuat sebagai persyaratan dalam pengambilan judul tugas akhir.
Depok, Maret
2014
Penulis
Pembimbing
I Pembimbing
II
___________________ _________________
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Berita UG SS
Popular Posts
-
Pengertian Embedded System Embedded System atau sistem tertanam merupakan sistem komputer khusus yang dirancang untuk menjalankan tugas...
-
PROPOSAL BISNIS CUPCAKE (Diajukan sebagai tugas mata kuliah manajemen proyek dan manajemen resiko ) ...
0 komentar:
Posting Komentar